Jumat, 10 Oktober 2025

Universitas Majalengka Kukuhkan Guru Besar, Bukti Kampus Daerah Siap Hadapi Zaman

  • 07 September 2025 12:09 38 Dilihat

Indra Adi Budiman, Guru Besar yang Lahir dari Rahim Kampus Daerah (Potret : Tangkapan Layar/Pustakawarta.com)

Majalengka, Pustakawarta.com - Universitas Majalengka (UNMA) kembali mencatatkan capaian penting dalam dunia pendidikan tinggi dengan mengukuhkan guru besar dari kalangan internal salah satunya adalah Rektor Universitas Majalengka, Indra Adi Budiman, yang resmi menyandang gelar guru besar dalam ranting ilmu/kepakaran teori belajar dan perkembangan motorik. 

Capaian ini menjadi bukti bahwa kampus swasta di daerah memiliki kapasitas yang mumpuni untuk terus berkembang, serta siap menjawab tantangan zaman di tengah dinamika dunia pendidikan yang semakin kompetitif.

"Saya bersyukur, Alhamdulillahhirobilalamin, PTS bernama Universitas Majalengka sekalipun ada di daerah dan termasuk PTS kecil, namun sanggup melahirkan guru besar. Dan Alhamdulillah saya merupakan guru besar kedua yang dimiliki Universitas Majalengka, serta yang pertama lahir dari rahim UNMA sendiri," ungkap Indra saat di wawancara. 

Ia menegaskan bahwa perubahan zaman yang begitu cepat menuntut perguruan tinggi untuk tidak hanya menjadi lembaga teoritis, tetapi juga berperan nyata dalam menjawab kebutuhan masyarakat.

"Institusi pendidikan tinggi dituntut terus menyesuaikan diri. Tidak cukup hanya fokus pada teori, tetapi harus mampu memberikan kontribusi konkret bagi masyarakat. Kampus juga memiliki tanggung jawab untuk mencetak sumber daya manusia yang relevan dengan kebutuhan industri dan persoalan sosial yang terus berkembang," jelasnya.

Sebagai akademisi yang menekuni bidang keolahragaan, Indra menyoroti pentingnya pemahaman gerak tubuh sebagai pondasi kesehatan jangka panjang.

Ia menjadikan siswa sekolah dasar sebagai objek penelitian untuk menunjukkan bagaimana aktivitas gerak sejak dini dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif.

"Keilmuan saya berkaitan dengan bagaimana memaksimalkan gerak, sehingga gerak itu menjadi penyebab seseorang menjadi bugar. Dengan bergerak selama durasi cukup minimal 30 menit itu sudah memenuhi unsur kebugaran. Kenapa saya menggunakan sampel siswa sekolah dasar? Karena mereka adalah fondasi. Jika aktivitas gerak di usia dini maksimal, maka saat remaja dan dewasa, perkembangan kesehatannya akan jauh lebih baik," paparnya. 

Lebih lanjut, Indra menekankan bahwa kepakaran seorang akademisi tidak boleh berhenti hanya sebagai pengetahuan pribadi, melainkan harus bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

"Ya tentu keilmuannya atau kepekarannya harus bermanfaat, bukan untuk diri saya, bukan untuk lingkungan kecil, tetapi untuk lingkungan besar. Akan sia-sia ketika kepakaran itu hanya ada di dalam diri saya sendiri. Artinya tidak diimplementasikan" Tegasnya. 

Dengan 21 program studi sarjana yang tersedia, Universitas Majalengka kini menjadi salah satu perguruan tinggi swasta yang mampu bersaing secara akademik dan relevan dengan kebutuhan zaman.

"Kampus adalah tempat melahirkan SDM. Dan SDM yang kita hasilkan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat, pasar, dan industri. Di UNMA, saya yakin hal-hal yang diharapkan masyarakat sudah terakomodasi. Makanya jangan ragu untuk kuliah di sini," tambahnya.

Pencapaian akademik seperti pengukuhan guru besar dari kampus daerah ini, menurut Indra, sudah semestinya menjadi pemicu perubahan dan semangat baru bagi kampus-kampus di luar kota besar untuk terus menunjukkan eksistensi dan kualitasnya. (*) 

Bagikan Berita


Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu